Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Al-Qur’an. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Al-Qur’an lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Al-Qur’an memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).
berikut ini supaya hati kita menjadi ingat kembali mengenai pribadi Nabi kita
yg sungguh Mulia dan Agung itu, sehingga akan semakin tumbuh rasa cinta dalam
hati kita kepadanya : Maulid At Tamimi, Nazam Maulid At Tamimi
Ikhwanku adalah orang yang beriman denganku walaupun mereka tidak pernah
melihatku.”
sedikit berlainan.
oleh Sayyid Shaikh Muhammad bin Abdullah As Suhaimi r.h.
penolongnya pada hari kiamat dan barangsiapa membelanjakan satu dirham untuk
Maulidku maka seolah-olah ia membelanjakan emas sebanyak sebuah gunung untuk
agama Allah.”
temanku di dalam Surga.
agama Islam.”
Dan telah berkata pula Saiyidina Utsman radhi Allahu ‘anhu:
maka seolah-olah ia mati syahid didalam peperangan Badar dan Hunain.”
dunia melainkan keadaannya di dalam iman.”
s.a.w. dengan membaca Maulid itu dan mengadakan syarahan-syarahan
berkenaannya serta menyediakan makanan bagi mereka dan membuat lain-lain
kebajikan, niscaya Allah Ta’ala akan membangkitkan mereka di hari kiamat
bersama dengan wali-wali, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang yang
saleh dan ia akan berada di dalam Surga yang penuh dengan ni’mat.”
membelanjakannya untuk membaca Maulid Rasulullah s. a. w.”
majlis itu maka sesungguhnya ia telah menang dengan iman.”
mengumpulkan orang-orang Islam serta menyalakan lampu dan memakai
pakaian-pakaian yang baru den berwangi-wangi serta bercantek dengan tujuan
membesarkan Maulidnya s.a.w. maka Allah Ta’ala akan ngumpulkan dia di padang
Mahsyar di hari kiamat kelak bersama dengan kelompok-kelompok yang pertama di
antara Nabi-nabi dan ia akan mendapat setinggi-tinggi tempat di dalam Surga.”
sesungguhnya ia diberi satu daripada kebun-kebun Surga karena ia pergi ke
tempat itu tidak lain karena cinta kepada Rasulullah s.a.w.”
tersebut dahulu itu nyatalah berarti kita cinta kepadanya
Ullah:
niscaya Allah Ta’ala akan menghilangkan den menjauhkan kemarau dan kecelakaan,
balak, penderitaan, kebencian, hasad, kejahatan dengki terhadap ahli-ahli
rumah itu dan apabila ia mati maka Allah Ta’ala akan memudahkan dia menjawab
akan soalan-soalan Munkar dan Nakir dan akan mendapat tempat bersama
orang-orang yang benar disisi Tuhan yang Maha Kuasa lagi Maha Besar
kerajaanNya.”
Dan ia berkata lagi: “Tiada sebuah rumah atau masjid atau tempat dibaca di
dalamnya akan Maulid Nabi s.a.w. melainkan Malaikat-malaikat melindungkan
ahli-ahli tempat itu dan Allah Ta’ala akan melimpahkan rahmatNya kepada mereka
dan Malaikat-malaikat yang berpangkat besar seperti dan Jibrl dan Mikail,
Israfil, Quryail, Ainail dan lain-lainnya mendoakan kebaikan sesiapa yang
menganjurkan dan menyebabkan adanya majlis bacaan Nabi s.a.w.”
Dan telah berkata Imam Al Yafi’i,
Maulid Nabi s.a.w. dan menyediakan makanan dan mengadakan tempat baginya dan
mengerjakan lain-lain kebajikan maka Allah Ta’ala akan membangkitkan dia pada
hari Kiamat bersama-sama dengan Wali-wali dan orang-orang yang saleh dan
orang-orang yang mati syahid dan ia akan berada di dalam Surga Na’im.”
seorang muda di dalam bandar Basrah yang terlalu pemboros dan buruk perangai
dan ahli-ahli negeri itu telah memandang kepadanya dengan pandangan yang hina
dengan sebab perbuatan dan perangainya yang buruk itu. Tetapi pemuda ini,
apabila sampai bulan Rabiul Awwal maka ia telah membasuh pakaian-pakaiannya
dan berwangi-wangi serta berhias dan mengadakan jamuan dan pula ia telah
meminta dibacakan kisah Maulid Nabi s.a.w. di dalam jamuan itu, maka ia
tetaplah mengerjakan seperti itu tiap-tiap tahun selama beberapa tahun.
suatu teriakan berkata: “Datanglah wahai ahli Basrah dan saksikanlah jenazah
seorang Wali Allah Ta’ala karena dia itu mulia di sisi Allah.”
kemudian mereka telah melihatnya didalam mimpi bahwa ia sedang bersiar-siar
dengan pakaian dan perhiasan ahli Surga, yaitu ‘sondosen wastabraq’, lalu ia
telah ditanya, “Sebab apa engkau telah menerima kelebihan besar ini?” Jawab
pemuda itu: “Sebab aku membesarkan Maulid Nabi s.a.w.”
bermain dengan menunggang kuda. Maka pada satu hari ia telah menunggang
kudanya dengan laju melalui hadapan pintu Gedung Khalifah itu tiba-tiba
terlanggarlah dengan salah seorang anak baginda yang kebetulan ada di situ,
lalu anak baginda itu pun mati.
memerintahkan supaya pemuda itu dibawa menghadapnya. Apabila pemuda itu telah
hampir kepada Khalifah maka teringatlah pada hatinya hendak bernazar bahwa
sekiranya Allah Ta’ala melepaskan dia daripada angkara itu maka ia akan
mengadakan jamuan yang besar dan ia akan meminta dibacakan Maulid Nabi s.a.w.
di dalam majlis jamuan itu.
kepadanya, tiba-tiba baginda telah tertawa, padahal baru sebentar tadi baginda
telah berasa terlalu murka, lalu baginda bertanya kepada pemuda itu: “Adakah
engkau pandai ilmu sihir?” Jawab pemuda itu, “Demi Allah tidak sekali-kali hai
Amirul mu’minin.” Berkata baginda: “Baiklah aku ampunkan engkau, tetapi
katakanlah kepada aku apakah rahasia engkau?” Jawab pemuda itu: “Aku telah
berkata di dalam hatiku, sekiranya Allah melepaskan aku daripada angkara yang
sangat berat ini, aku akan mengadakan satu jamuan bagi Maulid Nabi s.a.w.”
Baginda berkata: “Tadi aku sudah ampunkan engkau dan sekarang ambillah pula
seribu dinar untuk perbelanjaan Maulid Nabi s.a.w. itu dan engkau sekarang
terlepaslah daripada sebarang balasan bagi membunuh anakku itu.”
Maka pemuda itu pun keluarlah dan telah selamat daripada balasan bunuh dan
telah menerima pula seribu dinar ialah dengan berkat Maulid Nabi s.a.w.
Penghulu Besar kita keturunan Adnan itu, karena dengan sebabnya telah
dijadikan sekalian arwah dan benda-benda, dari itu memang sesuai dibelanjakan
harta benda untuk mengingatkannya dan membesarkannya. Muga-muga Allah Ta’ala
menjadikan kita sekalian gemar dan suka membaca Maulid Nabi kita yang mulia
itu dengan berkekalan dan membelanjakan uang baginya pada masa-masa dan
hari-hari yang tertentu. Amin !